Jika tafsir
Al-Jalalain karangan Jalaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahali didominasi
oleh keterangan ayat Al-Qur’an, hadits, dan qaul sahabat, maka penafsirannya
tergolong kepada tafsir bi Al-Matsur.
Masalah :
benarkah tafsir Al-Jalalain tergolong tafsir bi Al-Matsur ?
Pertanyaan
masalah :
1.
Mengapa Jalaluddin As-Suyuti dan
Jalaluddin Al-Mahali lebih banyak menggunakan keterangan ayat Al-Qur’an, hadits,
dan qaul sahabat dalam penafsirannya?
2.
Bagaimanakah sikap Jalaluddin
As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahali terhadap kaidah kebahasaan?
3.
Mengapa Jalaluddin As-Suyuti dan
Jalaluddin Al-Mahali melakukan hal tersebut?
4.
Menggunakan keterangan apakah
ayat-ayat tentang penciptaan manusia?
5.
Lebih banyak menggunakan keterangan
apakah Jalaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahali dalam menafsirkan ayat-ayat
tentang penciptaan manusia?
6.
Ada berapa ayatkah yang ditafsirkan
dengan menggunakan ayat Al-Qur’an dalam menafsirkan ayat-ayat tentang
penciptaan manusia?
7.
Ada berapa ayatkah yang ditafsirkan
dengan menggunakan Hadits dalam menafsirkan ayat-ayat tentang penciptaan
manusia?
8.
Ada berapa ayatkah yang ditafsirkan
dengan menggunakan Qaul sahabat dalam menafsirkan ayat-ayat tentang penciptaan
manusia?
9.
Lebih banyak menggunakan keterangan
apakah Jalaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahali dalam menafsirkan
ayat-ayat tentang penciptaan manusia?
10. Mengapa
Jalaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahali melakukan itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar